Siang itu (17 Februari) seusai bakti sosial di madrasah, aku dan beberapa temanku sekelas memutuskan untuk melanjutkan bakti sosial di posko pengungsian Pare. Perjalanan menuju kesana tak semudah yang kita fikirkan sebelumnya. Dalam perjalanan, kami sempat "dihadang"oleh beberapa rentenir bermuka garang dan berbadan gempal. Ternyata motor salah seorang dari rombongan kami (adik kelas) belum memenuhi syarat kredit. Akhirnya mereka (rentenir) menggiring dia menuju kantor mereka yang berada di Ngronggo, padahal saat itu kami sudah dalam perjalanan menuju Pare. Aku dan 2 orang temanku menemani dia menuju kesana sedangkan yang lainnya memutuskan untuk langsung menuju ke posko. Didalam kantor, kira-kira sekitar 15 menit adik kelasku tadi sudah keluar dari ruang "administrasi" sembari menunggu ayahnya yang datang. Salah seorang temanku sekelas memutuskan untuk menemaninya sampai selesai perkaranya, dan aku dan seorang temanku kembali menuju pare untuk melanjutkan perjalanan ke posko. Perjalanan juga sempat terhambat dengan adanya iring-iringan presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang mengakibatkan jalanan macet disana sini. Sampai di posko sekitar pukul 13:30, lalu kami beristirahat sejenak. Ini kegiatan kami di posko Pare :
Gini nih suasana pengungsian di GSG Pare samping kantor kecamatan Pare
Terus bertahan di posko pengungsian hingga ada intruksi untuk kembali
Seorang nenek yang ditinggal anaknya kembali ke rumah untuk melihat kondisi rumah
Seorang kakek yang sakit stroke yang ingin berjalan-jalan melihat suasana posko, lalu beliau diambilkan kursi roda oleh relawan
Relawan apa yang ngungsi ini??
Pecah pecah teloor di Dapur Umum
Gini nih pak tentara yang dirumahnya sayang sama istri, ketahuan kan kalo dirumah suka bantu bantu masak intrinya
Keadaan seperti ini dimanfaatkan dengan baik oleh partai-partai peserta pemilu untuk menarik simpati warga
Persediaan beras oleh Bulog di posko Logistik Pare, lumayan berlimpah sih tapi sepertinya harus didistribusikan ke tempat lain yang mungkin lebih membutuhkan
Pembungkusan makanan untuk para pengungsi oleh para relawan
Dokumentasi seusai erupsi kelud 14 Februari 2014 lalu
Semangat pak semnagaatt !! hehe
Tuh kan tentara itu ga cuman jago pegang senjata doang, pegang begituan juga jago kan? haha
Potong sawi, segitu banyaknya, mana sawinya pada berpasir jadi harus dicuci ekstra
Kupas bawang
Mencoba menghubungi keluarga dirumah, kanget banget katanya 1 minggu ga ketemu
Tuh kanm bisa lihat sawinya seberapa banyak
Trauma healing buat adik-adik pengugsi oleh para relawan dari salah satu partai peserta pemilu 2014
Trauma healing seperti ini memang sangat diperlukan oleh pengungsi agar mereka bisa melupakan pikiran-pikiran negatif tentang bencana yang mereka lalui
Seusai makan siang
Para pengungsi lansia
Bantuan Toilet umum dari salah satu operator telekomunikasi nasional, semoga bisa memberikan bantuan di tempat lain yang mungkin lebih membutuhkan
Dalam postingan ini maupun postingan sebelumnya di blog ini tidak bermaksud untuk pamer atau sombong.Tapi penulis hanya ingin berbagi pengalaman, semoga bisa menginspirasi juga untuk terus membantu saudara-saudara kita yang mebutuhkan.
iSam