Selasa, 18 Februari 2014

"Masih" #PrayForKelud edisi Pare

rois
Siang itu (17 Februari) seusai bakti sosial di madrasah, aku dan beberapa temanku sekelas memutuskan untuk melanjutkan bakti sosial di posko pengungsian Pare. Perjalanan menuju kesana tak semudah yang kita fikirkan sebelumnya. Dalam perjalanan, kami sempat "dihadang"oleh beberapa rentenir bermuka garang dan berbadan gempal. Ternyata motor salah seorang dari rombongan kami (adik kelas) belum memenuhi syarat kredit. Akhirnya mereka (rentenir) menggiring dia menuju kantor mereka yang berada di Ngronggo, padahal saat itu kami sudah dalam perjalanan menuju Pare. Aku dan 2 orang temanku menemani dia menuju kesana sedangkan yang lainnya memutuskan untuk langsung menuju ke posko. Didalam kantor, kira-kira sekitar 15 menit adik kelasku tadi sudah keluar dari ruang "administrasi" sembari menunggu ayahnya yang datang. Salah seorang temanku sekelas memutuskan untuk menemaninya sampai selesai perkaranya, dan aku dan seorang temanku kembali menuju pare untuk melanjutkan perjalanan ke posko. Perjalanan juga sempat terhambat dengan adanya iring-iringan presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang mengakibatkan jalanan macet disana sini. Sampai di posko sekitar pukul 13:30, lalu kami beristirahat sejenak. Ini kegiatan kami di posko Pare :
Gini nih suasana pengungsian di GSG Pare samping kantor kecamatan Pare


Terus bertahan di posko pengungsian hingga ada intruksi untuk kembali

Seorang nenek yang ditinggal anaknya kembali ke rumah untuk melihat kondisi rumah

Seorang kakek yang sakit stroke yang ingin berjalan-jalan melihat suasana posko, lalu beliau diambilkan kursi roda oleh relawan

Relawan apa yang ngungsi ini??

Pecah pecah teloor di Dapur Umum

Gini nih pak tentara yang dirumahnya sayang sama istri, ketahuan kan kalo dirumah suka bantu bantu masak intrinya

Keadaan seperti ini dimanfaatkan dengan baik oleh partai-partai peserta pemilu untuk menarik simpati warga



Persediaan beras oleh Bulog di posko Logistik Pare, lumayan berlimpah sih tapi sepertinya harus didistribusikan ke tempat lain yang mungkin lebih membutuhkan

Pembungkusan makanan untuk para pengungsi oleh para relawan

Dokumentasi seusai erupsi kelud 14 Februari 2014 lalu

Semangat pak semnagaatt !! hehe



Tuh kan tentara itu ga cuman jago pegang senjata doang, pegang begituan juga jago kan? haha

Potong sawi, segitu banyaknya, mana sawinya pada berpasir jadi harus dicuci ekstra

Kupas bawang

Mencoba menghubungi keluarga dirumah, kanget banget katanya 1 minggu ga ketemu



Tuh kanm bisa lihat sawinya seberapa banyak

Trauma healing buat adik-adik pengugsi oleh para relawan dari salah satu partai peserta pemilu 2014

Trauma healing seperti ini memang sangat diperlukan oleh pengungsi agar mereka bisa melupakan pikiran-pikiran negatif tentang bencana yang mereka lalui 

Seusai makan siang

Para pengungsi lansia

Bantuan Toilet umum dari salah satu operator telekomunikasi nasional, semoga bisa memberikan bantuan di tempat lain yang mungkin lebih membutuhkan

Dalam postingan ini maupun postingan sebelumnya di blog ini tidak bermaksud untuk pamer atau sombong.Tapi penulis hanya ingin berbagi pengalaman, semoga bisa menginspirasi juga untuk terus membantu saudara-saudara kita yang mebutuhkan.

iSam

rois / Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 komentar:

Posting Komentar

Coprights @ 2016, Blogger Template Designed By Templateism | Templatelib