Rabu, 28 Januari 2015

Teknologi Sebagai Akselerator Minat Baca

rois
Menurunnya minat baca di kalangan anak muda menjadi hal yang sangat memprihatinkan. Padahal membaca merupakan sarana terpenting untuk mencerdaskan bangsa. Survei dari UNESCO menempatkan Indonesia sebagai negara dengan minat baca terendah di Asia. Fakta ini patut menjadi evaluasi bagi kita bagaimana masa depan bangsa kalau hal ini dibiarkan terus-menerus. Kalau kita sedikit menengok ke negara-negara maju di dunia, sebut saja Singapura membaca merupakan hal yang diprioritaskan bagi warga negaranya.

Perkembangan teknologi modern yang masuk ke Indonesia tanpa disikapi dengan bijak menjadi salah satu faktor utama penyebab menurunnya minat baca. Sangat mudah dijumpai pemuda-pemudi sangat aktif berkeliaran di sosial media. Mereka lebih suka membaca status dan tweet daripada membaca buku sejarah nasional atau buku pelajaran. Banyak yang beranggapan bahwa membaca buku adalah kegiatan yang membosankan dan kuno. Bahkan mungkin saja mereka malu untuk melakukannya.

Kecanduan teknologi masa kini, kebanyakan hanya untuk sekedar pemuas kesenangan saja tanpa mementingkan manfaat lainnya. Padahal, sebenarnya melalui teknologi, minat baca bisa di tingkatkan asalkan ada kemauan dan kepekaan untuk itu. Di sisi lain, peran orang tua dan guru juga berpengaruh untuk membantu memupuk kesadaran membaca. Tidak cukup orang tua hanya mengawasi, kalau perlu orang tua memberikan contoh nyata untuk mendidik anak-anaknya rajin membaca. Untuk guru, lebih utamanya memberikan pembelajaran yang berbeda. Yaitu, dengan mengaktifkan para siswa untuk mencari informasi tidak hanya melalui internet, namun berbagai buku pengetahuan, dan tidak hanya terfokus pada apa yang diajarkan oleh gurunya.

Mengalihkan cara membaca juga bisa dijadikan solusi mengatasi masalah ini. Yakni dengan beralih ke buku elektronik. Anggapan yang ada mengenai membaca buku adalah hal yang kuno, bisa diatasi dengan menjadikan membaca buku elektronik sebagai gaya hidup. Karena tidak bisa dipungkiri, gadget sudah menjadi dunia yang sangat dekat dengan para remaja. Untuk itulah, langkah bijak yang dapat kita lakukan untuk mengatasi derasnya kemajuan teknologi di dunia adalah menggunakannya sebagai akselerator minat baca.

Tidak bisa dipungkiri juga pemerintah memiliki andil yang besar untuk meningkatkan minat baca warganya. Karena di sanalah kebijakan yang bijak dilahirkan. Seperti di Jepang dan Amerika, mereka membuat peraturan bahwa seorang anak harus bisa menyelesaikan membaca buku minimal 5 buku setiap bulannya. Ini merupakan contoh penerapan kebijakan yang patut untuk ditiru oleh pemerintah kita.

Begitulah sedikit hal yang bisa menjadi solusi bagi rendahnya minat baca di Indonesia. Memang untuk mengatasi hal ini diperlukan sinergitas dari banyak pihak. Dibutuhkan kesungguhan dan tekad yang kuat untuk memperbaiki problematika rumit ini. Kita semua berharap 10 tahun ke depan Indonesia bisa tampil di dunia internasional sebagai negara dengan minat baca yang tinggi karena kita menggunakan teknologi sebagai akselerator minat baca sejak dini.



#iSam






Jumat, 23 Januari 2015

#menahanYUK

rois







Selama ini kebanyakan orang mengiyakan dan seolah sangat setuju dengan lirik lagu ini, “aku bertahan karena ku yakin cintaku padamu”. Dengan gaya sok melankolis dan sedikit dramatis, mereka memilih bertahan atas keyakinan akan cinta mereka. Mungkin saat ini anda mengira saya akan menyalahkan?? Oo oo ww, tentu tidak. Jadi inget kata-kata orang “kulonan” “Love is Blind” jadi ya ga bisa disalahin juga kalo mereka jalan diatas keyakinan mereka terus kejedot sana-sini. Lha wong namanya juga blind (buta) hehe. Eh tapi tunggu dulu, tapi kayaknya mereka seneng-seneng aja tuh waktu kejedot (?) Iya laaah, soalnya kejedotnya di bagian yang empuk-empuk :D. Buat yang mau muntah disilahkan hehe.


Pasti kalian semua uda pada tau, di dieh di bumi ini kita mah cuman numpang bentar. Orang kediri na bilang mampir ngombe. Mau orang mana aja yang namanya mampir itu mah bentar aja. Bukan mumpung cuman sebentar mampir na trus boleh berbuat semaunya gitu, tapi lebih baik kita manfaatin buat menahan diri. Toh tujuan kita mampir ke tempat ini kan buat ke tempat yang sesungguhnya kan? Manteb ga tuh? Daripada sibuk bertahan, mending #menahanYuk biar dapet yang kece di tempat yang kece dan waktu yang kece pisan :)






iSam

Coprights @ 2016, Blogger Template Designed By Templateism | Templatelib